Hujan dan Terik

Baru-baru ini saya mengenal seorang pemuda yang benar-benar muda namun memiliki pemikiran yang lebih dewasa dari saya. Ini serius ! Umurnya baru beranjak 19 tahun namun pemikirannya melebihi anak umur 21 tahun. Berani dan penuh keyakinan, itu yang dapat saya ambil kesimpulan dari sedikit pembicaraan yang kami lakukan akhir-akhir ini. Pemuda baru lulus SMK   yang sudah berani mengambil keputusan terbesar dalam hidupnya saat ini menurut saya. Jempol saya berikan dengan cuma-cuma walaupun pemikiran kita sebenarnya benar-benar berbeda. Awal kali saya tertarik pada sikap ini anak adalah ketika kami mengikuti kegiatan bersama dan mendengar jawaban dari ini anak yang benar-benar berbeda dengan kami yang mayoritas adalah mahasiswa ataupun guru. Kalau tidak salah begini pembicaraan yang terjadi saat itu : Mr. X                      : Kamu dari mana? Pemuda X           : SMK 7 pak, baru saja lulus. Mr. X                      : Terus sekarang melanjutkan atau ? udah ikut tes?

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,1990 yang dimaksud dengan prinsip adalah   dasar, azas (kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak).   Sedangkan prinsip yang dimaksud dalam prinsip managemen sekolah adalah landasar-landasan yang dijadikan dasar dalam melaksanakan fungsi atau pekerjaan manajemen sekolah. Berikut ini merupakan prinsip managemen dalam pengelolaan sekolah   agar dapat mencapai tujuan sekolah yang baik : Prinsip Efisiensi Prinsip efisiensi adalah suatu prinsip yang menciptakan hasil optimal dengan menggunakan modal yang sedikit. Prinsip Efektivitas Prinsip efisiensi adalah suatu prinsip ketercapaian sasaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Prinsip Pengelolaan Prinsip pengelolaan adalah suatu prinsip yang mengharuskan manager untuk melakukan pengelolaan sumber-sumber daya yang ada. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan adalah suatu prinsip yang mengharuskan manager untuk mengutamakan t

Senin, 03 Februari 2014 Ketakutan itu bisa jadi pengalaman loh.. Banyak hal yang membuat saya takut akhir-akhir ini. Entah karena apa tapi sekarang adalah masa PKL lebih tepatnya masa liburan yang dipake buat PKL. Rasa takut sendiri, takut salah dsb. Setelah minggu kemarin penuh dengan pengalaman yang membuat saya benar-benar merasa banyak belum tahunya, belum bisa dan merasa seolah-olah orang bodoh yang bermodalkan nekad. Ketakutan yang terkalahkan oleh keadaan. Pagi ini, modal kenekatan yang memberi pengalaman lagi. Pertama kali harus berangkat PKL naik angkot. Dan lebih bodohnya lagi modal nyacak karena sebenarnya saya benar-benar tidak tahu angkot yang mengarah ke tempat PKL. eits.. kemarin sore sih sempat sok berani mau berangkat semarang walaupun nantinya ngak tahu mau berangkat PKL atau tidak tapi Alhamdulillahnya ada temen saya yang mau relain buat nemenin naik angkot pagi ini. Setiap ada usaha pasti ada jalan, setiap ada kesusahan pasti ada teman. Ceritanya

Hati langsung tersentak, cuma gara-gara baca catatan teman serombel kuliah, bukan cuma, tapi ini bener-bener cerita yang membuat saya hanya bisa terdiam dengan perjuangannya dan sekaligus menyadarkan saya untuk lebih bersyukur dan bekerja keras lagi. Mengeluh, ya saya masih sering mengeluh. Ah hujan, jadi agak malas buat kuliah, jadi malas buat pulang kerumah,jadi malas mau beli makan, jadi malas mau ngapa-ngapain, dingin.. Astaghfirullah Betapa kurang bersyukurnya saya. Perjuangan, perngorbanan.. Apa yang telah saya perjuangkan dan saya korbankan selama ini? sepertinya baru setengah-setengah. Sudah 20 tahun, tapi masih selalu bergantung. Sudah 20 tahun tapi masih seperti anak kecil yang masih suka plinplan dan menyesali pilihan. Betapa lemahnya diri ini ya Allah. Saya sudah merasa sangat berkorban dengan pilihan-pilihan saya selama ini, tapi nyatanya diluar sana masih banyak orang yang lebih berkorban dari pada saya, lebih berjuang daripada saya. Subhanallah, Maha Besar